4vEwQwn2N76CQsEE22YcimIBXTw6fR8sELEf9IPn
Bookmark

Memahami Expense Ratio Pada Reksadana

Investasi melalui instrumen reksa dana kini semakin ramai diminati oleh investor pemula. Tentu saja, hal tersebut karena reksa dana bisa sobat cuan beli mulai dari Rp 10.000 rupiah saja dan langsung dapat dibeli melalui marketplace reksadana di gadget kamu. Pada kesempatan ini, tim cuanvestasi akan mencoba mengajak sobat cuan untuk Memahami Expense Ratio Pada Reksadana. Apa itu expense ratio ? Apa perbedaan expense ratio dengan management fee ? bagaimana menghitung expense ratio? dan lain sebagainya. Secara garis besar, expense ratio merupakan salah satu biaya yang dikenakan oleh Manager Investasi atas jasa mengelola reksa dana. Yuk mari kita bahas!

Memahami Expense Ratio Pada Reksadana

Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi paling anti ribet dan repot dalam mengelola uang investasi jika dibandingkan instrumen investasi lainya. Mengapa demikian ? hal tersebut karena reksa dana dikelola oleh manajer investasi. Manajer 

Manajer investasi merupakan pihak yang mempunyai tugas untuk mengatur serta mengelola investasi reksa dana. Jasa kelola reksa dana ini dilakukan oleh perusahaan sekuritas/aset management. Terhadap jasa kelola tersebut, investor dikenakan beberapa biaya jasa dimana salah satunya adalah expense ratio.


Apa itu Exepense ratio ?

Expense ratio merupakan rasio perbandingan antara biaya operasional pengelolaan aset investasi dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dikelola oleh seorang manajer investasi. Komponen biaya operasional diantaranya:

1. Biaya jasa pengelolaan aset investasi

2. Biaya transaksi efek

3. Biaya jasa kustodian

4. Biaya jasa audit

5. Biaya pajak

6. Biaya lain-lain

Sebagai investor yang cerdas, maka sobat cuan juga harus mengerti bahwa sebagai ganti dari jasa yang diberikan oleh manajer investasi dalam hal mengelola investasi reksa dana kita, mereka berhak mendapatkan gaji layak agar dapat maksimal dalam mengelola investasi dan juga dapat berkolaborasi aktif dengan broker / bank kustodian. Dari biaya-biaya transaksi diatas kemudian dihitung dan dibandingkan dengan NAB untuk sehingga dapat diketahui presentase expense ratio.

Sobat cuan bisa melihat nilai expense ratio dari reksa dana melalui laporan fund fact sheet. Untuk membandingkan produk reksa dana, kamu bisa melihat expense ratio dari masing-masing produk sebelum memilih produk reksa dana. Semakin kecil expense ratio, maka kinerja Manajer Investasi semakin efisien dalam mengelola reksa dana. Oleh karena itu dapat mengelola aset (NAB) dalam jumlah yang banyak dengan biaya yang relatif sedikit.


Perbedaan Expense Ratio dan Management Fee Reksa Dana

Banyak dari investor reksa dana belum mengerti bahwa expense ratio dan management fee adalah hal yang berbeda. Expense ratio merupakan total biaya operasional yang dibandingkan dengan NAB, sedangkan management fee merupakan biaya jasa saja yang diberikan kepada manajer investasi atas jasa dalam mengelola reksa dana. Dari penjelasan sebelumnya, berarti diketahui bahwa management fee merupakan komponen yang termasuk kedalam perhitungan expense ratio.

Jika dilihat dari jenis-jenis biaya yang dibayarkan, investor seakan-akan harus membayar biaya jasa kelola reksa dana cukup banyak. Akan tetapi, biaya-biaya ini sebenarnya sudah termasuk kedalam NAB sehingga sobat cuan tidak akan sadar seberapa besar sebenarnya biaya-biaya untuk dana kelolaan jasa reksa dana.


Cara Menghitung Expense Ratio

Expense ratio dapat dihitung dengan mudah dengan cara membagi total biaya operasional perusahaan dengan NAB yang dikelola perusahaan. Akan tetapi, sobat cuan perlu mengetahui total biaya operasional terlebih dahulu, misalnya: diketahui bahwa reksa dana RDLQ dikelola oleh manajer investasi UIK. NAB dari instrumen reksa dana tersebut sebesar Rp 1 triliun, adapun biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan UIK dalam mengelola reksa dana RDLQ adalah sebagai berikut:

1. Beban jasa pengelolaan investasi Rp 8,5 milyar

2. Beban transaksi efek Rp 1,5 milyar

3. Beban jasa kustodian Rp 320 juta

4. Beban jasa audit Rp 45 juta

5. Beban pajak final Rp 5 juta

6. Beban lain-lain Rp 170 juta

Secara total, beban biaya investasi yang harus dikeluarkan adalah Rp 10,5 milyar. Dengan nilai NAB sebesar Rp 1 triliun dan total beban biaya investasi Rp 10,5 milyar, maka expense ratio dari reksa dana RDLQ adalah 1,05%. Dengan demikian, Manajer investasi UIK dapat mengelola aset investasi sebesar 1 triliun dengan biaya Rp 10,5 milyar. Data-data diatas dapat sobat cuan dapatkan melalui fund fact sheet reksa dana.


Pengaruh Expense Ratio Terhadap Imbal Hasil Reksa Dana

Investor reksa dana pastinya menginginkan aset investasinya dikelola oleh para profesional pada bidangnya. Dari sinilah manfaat utama dari expense ratio, semakin kecil nilai rasio maka semakin efektif dan efisien juga kinerja sebuah manajer investasi.

Manajer Investasi (MI) yang berhasil memperoleh keuntungan yang besar dengan biaya yang kecil artinya dapat mendistribusikan keuntungan investasi kepada investor baik dalam bentuk dividen ataupun capital gain. Ooleh karena itu, penting bagi investor untuk membandingkan expense ratio dari masing-masing produk reksa dana sebelum memutuskan untuk memulai investasi.

Umumnya, manajer investasi di terbaik adalah manajer investasi (MI) yang mempunyai tingkat keuntungan tinggi namun expense ratio nya rendah. Akan tetapi, perlu dipahami juga bahwa Manajer Investasi yang mempunyai rasio lebih besar tidak langsung dipahami sebagai manajer investasi yang mempunyai kinerja yang kurang baik.

Biasanya, expense ratio yang tinggi merupakan indikasi bahwa manager investasi sedang melakukan strategi pengelolaan aktif guna menghindari kerugian. Oleh karena itu, mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak. 

Oleh karena itu, sobat cuan harus mengevaluasi nilai expense ratio selama beberapa periode agar dapat mengetahui tingkat konsistensi efisiensi kinerja dari manajer investasi. Manajer Investasi yang baik tentu akan selalu menjaga konsistensi efisiensi kinerja manajer investasi dengan expense ratio yang rendah secara konsisten.


Hal lain yang diperlu diperhatikan dalam memilih reksa dana

Selain expense ratio, sobat cuan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain sebelum memulai berinvestasi reksa dana diantaranya:

1. Legalitas

Sebelum memulai investasi reksa dana, pastikan terlebih dahulu manajer investasi yang menjadi pengelola calon reksa dana sobat cuan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah legal di mata hukum.

2. Rekam jejak

Jangan lupa untuk melihat rekam jejak Manajer Investasi (MI) pada bagian fund fact sheet

3. Besar Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Nilai NAB yang besar mencerminkan semakin besar tingkat kepercayaan masyarakat untuk menitipkan dana kelolaanunya untuk dikelola oleh suatu manajer investasi. 

4. Imbal hasil

Manajer Investasi tidak bisa memberikan jaminan imbal hasil reksa dana tertentu kepada investor. Akan tetapi, sobat cuan bisa melihat konsistensi besaran imbal hasil reksa dana dalam jangka waktu tertentu dan dapat kamu ketahui pada bagian fund fact sheet

5. Biaya lainya

Pastikan biaya apa saja yang harus kamu keluarkan pada saat berinvestasi reksa dana, misalnya apakah ada biaya transfer bank atau tidak. Biaya kecil tersebut tentu mengurangi jumlah keuntungan yang seharusnya sobat cuan peroleh.

6. Alokasi portofolio

Investor kiranya perlu untuk mengetahui kemana saja dana investasinya disalurkan. Jika sobat cuan ingin mengetahui dimana saja dana investasi kamu dikeluarkan, maka kamu bisa melihat pada bagian fund fact sheet.


Kesimpulan Memahami Expense Ratio Pada Reksa Dana

Expense ratio merupakan rasio perbandingan antara total biaya operasional manajer investasi dengan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana kelolaan. Jika nilai expense rasio semakin rendah maka dapat dipahami bahwa kinerja Manajer Investasi Tersebut semakin efektif dan eifisen dalam mengelola aset reksa dana. 

Namun demikian, tidak selamanya manajer investasi yang mempunyai expense ratio tinggi mempunya kinerja yang kurang bagus. Sobat cuan bisa melihat konsistensi expense ratio pada bagian fund fact sheet selama beberapa periode. Manajer Investasi yang baik tentu saja mempunyai expense ratio yang rendah secara konsisten dari waktu ke waktu. 

Demikian sharing dari kami terkait tentang expense ratio reksa dana. Semoga bermanfaat dan selamat menentukan investasi reksa dana pertama kamu

Posting Komentar

Posting Komentar