Per September 2025, tercata ada 955 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ("BEI") dan jumlah tersebut tentu akan terus meningkat seiring dengan berjalannya Waktu. Dengan mengetahui fakta tersebut, investor pastinya akan mempunyai berbagai pilihan emiten untuk menempatkan dana investasinya. Penempatan investasi tentu tidak bisa dilakukan sembarangan karena harapan dari investor adalah mendapatkan keuntungan dari investasi yang ditanamkan. Salah satu teknik yang sering digunakan oleh investor handal diseluruh dunia adalah teknik Analisa fundamental. Pada kesempatan ini, cuanvestasi akan membahas tentang 3 hal utama yang harus diperiksa oleh investor yang menggunakan teknik analisa fundamental.
Analisa Fundamental Saham adalah ?
Analisa fundamental saham merupakan salah satu metode penilaian saham yang berbasis pada factor keuangan serta non-keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui apakah Harga suatu saham saat ini mencerminkan nilai sebenarnya atau sebaliknya.
Konsep dasar yang digunakan yaitu nilai intriksik saham. Investor saham biasanya menghitung nilai wajar perusahaan berdasarkan laporan keuangan,proyek pertumbuhan, serta kondisi industri. Dalam hal Harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsic maka saham dianggap undervalued, dan begitupula sebaliknya maka dianggap overvalued.
Hal Penting yang Harus Diperiksa Dalam Analisa Fundamental
Sebagai seorang investor di pasar saham, sangat penting untuk dapat membedakan saham mana yang berpotensi untuk tumbuh dan saham mana yang belum tepat untuk diinvestasikan. Dalam artikel ini, berikut adalah beberapa metriks yang perlu untuk diperiksa dalam melakukan Analisa fundamental:
Valuasi
Metriks ini berfungsi untuk mengukur seberapa "mahal" suatu saham perusahaan berdasarkan Analisa bebeberapa rasio penting diantaranya book value, revenue perusahaan,cashflow dan free cashlow, dan lainnya. Melalui metriks valuasi, sobat investor akan terhindar ari saham yang overvalued/kemahalan.
Solvency
Metriks ini mengukur potensi perusahaan dapat bertahan jika kapan saja terjadi musibah atau hal ekstrim diluar prediksi. Semakin bagus metriks solvency suatu perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan cenderung lebih kuat. Metriks ini cenderung menganalisa Liabilitas dan berbagai debt dibandingkan Aset/Ekuitas perusahaan.
Management effectiveness
Metriks ini berfungsi untuk mengukur seberapa handal manajemen dalam mengelola perusahaanya. Semakin handal manajemen mengelola perusahaan maka semakin tinggi potensi keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Rasio keuntungan dibandingkan engan asset dan ekuitas, cash conversion cycle, dan 3 elemen lainnya memegang peran penting dalam metriks ini.
Diluar dari tiga metriks diatas, Good Corporate Governance atau tata Kelola perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk dianalisis oleh investor. GCG dapat digunakan sebagai salah satu tanda dari perilaku manajemen dalam menghargai investor utamanya investor kecil seperti investor retail.
Analisa fundamental saham sesungguhnya tidak terbatas pada hal-hal yang telah dijelaskan diatas, namun sebagai investor yang bijak maka hal paling minimal yang dapat sobat lakukan adalah melakukan analisa berdasarkan metriks valuasi, metriks solvency, dan metriks management effectiveness. Jika sobat mempunyai waktu yang lebih banyak, saya menyarankan untuk sobat melakukan analisa lebih dalam dengan menambahkan beberapa indikator lain. Semoga artikel ini bermanfaat dan salam investasi.


Posting Komentar