4vEwQwn2N76CQsEE22YcimIBXTw6fR8sELEf9IPn
Bookmark

5 Sektor Saham Paling Berisiko 2023

Berinvestasi pada instrumen saham artinya anda telah siap untuk menanggung tingkat risiko tinggi. Berdasarkan hasil ulasan diberbagai literasi investasi, saham adalah instrumen yang termasuk kedalam instrumen investasi yang mempunyai tingkat risiko tinggi. Namun demikian, beresiko tinggi artinya juga berpotensi memberikan imbal hasil yang sepadan. Hal tersebut terjadi karena berbagai banyak faktor yang mana salah satunya adalah sektor bisnis perusahaan penerbit saham beroperasi. Pada kesempatan ini, cuanvestasi akan menjelaskan tentang 5 Sektor Saham Paling Berisiko 2023 agar sobat cuan bisa berinvestasi dengan cukup bijak karena telah mempertimbangkan hal ini sebelumnya.

5 Sektor Saham Paling Berisiko 2023

Pergerakan saham tahun 2021 - 2022

Tahun 2021 sampai dengan tahun 2022 adalah panggungnya saham emiten yang beroperasi pada sektor komoditas. Saat itu, harga komoditas tambang di pasar dunia naik, oleh karena itu tidak heran apabila harga saham perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek dalam negeri juga ikut signifikan. Penting bagi sobat cuan untuk mengetahui sektor-sektor saham yang ada di bursa Indonesia dan mengerti triger pergerakan harga dari sektor-sektor tersebut.

Pada awal tahun 2021, BEI (IDX) melakukan suatu terobosan dengan menerbitkan beberapa indeks saham per sektor. Melalui Indeks ini, sobat cuan bisa mengetahui pergerakan rata-rata dari masing-masing sektor saham terkait yang ada di bursa tanpa harus melihat satu persatu dari saham yang berada pada sektor sejenis. Dari situ juga, sobat cuan bisa memperkirakan jenis sektor-sektor saham yang paling stabil sampai dengan 5 sektor saham yang paling berisiko.


5 Sektor saham paling beresiko 2023

IDXTechno

1. Sektor Teknologi (IDXTechno)

Sektor teknologi merupakan salah satu sektor yang mengalami tren cukup tajam pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dipicu oleh beberapa perusahaan start-up yang melantai di Bursa Efek Indonesia ("BEI") diantaranya Gojek Tokopedia dengan kode emiten GOTO dan Bukalapak dengan kode emiten BUKA.

Selain kedua emiten bombastis sebelumnya, terdapat emiten lain yang bergerak dalam bidang solusi dan jasa konsultan teknologi turut melantai di BEI dan termasuk kedalam sektor IDXTechno. Sejak rilis pada tahun 2021, Indeks IDXTechno sempat mengalami kenaikan 5 kali lipat dari 2.100 per lembar hingga 11.900 per lembar, sebelum kemudian turun secara berangsur-angsur hingga mencapai titik 4.700 sampai saat ini. Jika dilihat dari fluktuasinya, tampak bahwa saham-saham dalam sektor IDXTechno mempunyai risiko tinggi.

Tidak hanya dari fluktuasi harganya saja yang berisiko, going concern atau stabilitas dari kondisi bisnis perusahaan-perusahaan yang menghuni sektor IDXTechno juga mempunyai risiko tinggi. Masalahnya, perusahaan-perusahaan pada sektor ini belum mencapai titik profitabilitas akibat dari mahalnya akuisisi bisnis teknologi di Indonesia hingga pengelolaan manajemen strategi yang belum ideal.

Namun demikian, high risk high return, jika perusahaan-perusahaan teknologi berhasil menemukan titik baliknya dalam beberapa tahun kedepan, maka tidak menutup kemungknan keuntungan yang sepadan juga dapat diperoleh untuk sobat cuan yang berinvestasi pada perusahaan sektor IDXTechno.

Sektor Infrastruktur (IDXInfra)

2. Sektor Infrastruktur (IDXInfra)

Pada umumnya, bisnis pada sektor infrastruktur seperti pembangunan jalan, tower, bandara, dan lainnya mpakan investasi yang berisiko tinggi. Mengapa ? modal yang dibutuhkan untuk membangun berbagai fasilitas publik tentu saja membutuhkan dana yang sangat besar, belum lagi tambahan biaya operasional yang harus disiapkan setiap tahun. Oleh karena itu, tidak heran apabila sektor Infrastruktur cukup berisiko tinggi.

Disisi lain, jika pembangunan dan perawatan fasilitas publik tersebut dapat berjalan baik dan sukses, maka keuntungan yang dapat diperoleh juga cukup menjanjikan. Kita ambil contoh usaha pembangunan jalan tol, jika jalan tol ramai, maka jumlah kas yang diperoleh pengelola tol atas setiap kendaraan yang masuk tentu saja meningkat cukup signifikan. Namun demikian, ditengah isu yang saat ini sedang ramai mulai diperbincangkan terkait salah satu emiten penghuni IDXInfra, maka sobat cuan harus menimbang kembali risiko yang akan sobat terima jika memutuskan untuk terjun membeli saham pada sektor ini.

Sektor IDXInfra diantaranya diisi oleh emiten Waskita Karya dengan kode emiten WSKT, Wijaya Karya dengan kode emiten WIKA, Telkom dengan kode emiten TLKM, dan lain sebagainya.

Sektor Properti (IDXPropert)

3. Sektor Properti (IDXPropert)

Sektor properti dan realestate juga termasuk kedalam sektor saham yang mempunyai risiko tinggi. Proses pembangunan yang cukup memakan waktu dan dana besar menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sektor ini termasuk kedalam sektor saham berisiko tinggi. Selain itu, likuiditas atas persediaan yang butuh waktu cukup lama untuk dikonversi menjadi kas juga menjadi salah satu faktor emiten penghuni sektor properti (IDXPropert) mempunyai risiko tinggi.

Secara historis, pergerakan nilai dari saham sektor IDXPropert pada awal tahun 2021 mengalami beberapa kali kenaikan, namun demikian hal tersebut tidak bertahan lama karena setelah itu langsung mengalami penurunan secara berangsur-angsur sampai dengan Juli 2023.

Indeks IDXPropert diisi kurang lebih oleh 79 emiten dengan berbagai skala bisnis yang bergera pada industri pembangunan dan manajemen real-estate. Kode saham emiten penghuni sektor IDXPropert yang cukup kita sering dengar diantaranya Lippo Cikarang dengan kode emiten LPCK, Bumi Serpong Damai dengan kode emiten BSDE, dan Sentul City dengan kode emiten BSKE dan lain sebagainnya.

Sektor Bahan Baku (IDXBasic)

4. Sektor Bahan Baku (IDXBasic)

IDX Sector Basic Materials (IDXBasic) adalah indeks yang berisi saham-saham dari berbagai perusahaa yang memproduksi bahan baku untuk konsumen retail maupun industri lainnya. Bahan baku yang dimaksud diantaranya bahan kimia, bahan untuk membangun sektor infrastruktur dan properti, serta pengepakan hingga barang tambang.

Perusahaan yang menghuni sektor IDXBasic diantaranya Chandra Asri Petrochemical (TPIA), perusahaan yang memproduksi resin, polythylene, dan lain sebagainya. Berinvestasi pada sektor ini bisa dibilang cukup berisiko karena kinerja bisnisnya sangat bergantung pada kinerja bisnis sektor lain yang bekerjasama dengannya. Namun demikian, dari sisi going concern, sektor ini cukup menjanjikan karena perusahaan yang bergerak pada industri bahan dasar sangat dibutuhkan dalam jangka panjang.

Sektor Transportasi (IDXTrans)

5. Sektor Transportasi (IDXTrans)

IDX Sector Transportation & Logisti merupakan indeks yang berisi saham-saham yang bergak pada industri transportasi baik darat, laut, ataupun udara. Jasa yang disediakan oleh emiten yang menghuni IDXTrans juga beragam mulai dari maskapai penerbangan, perusahaan bis, sewa mobil dari mobil ibasam sampai dengan mobil mewah, sewa helikopter, dan berbagai alat transportasi yang dibutuhkan oleh Publik kecuali BUROQ! 

Dibandingkan sektor lainnya, IDXTrans cukup konsisten mengalami pengikatan mulai dari Rp 850 per lembar launching menjadi Rp 1.900 pada awal Juli 2023. Namun, pada Juni 2023 hingga Juli 2023, indeks sektor IDXTrans mengalami penurunan dari 2.352 hingga 1.900 rupiah. Penurunan tersebut diataranya disebabkan oleh penurunan harga saham dari Blue Bird (BIRD), PT Temas (TMAS), Air Asia Indonesia (CMPP), dan lainnya.

Penurunan tersbebut bukan suatu hal yang luar biasa mengingat pada semester 2 2023, terdapat ancaman dari penurunan daya beli masyarakat akibat inflasi dan kenaikan harga bahan bakar yang tentu saja mempengaruhi kinerja para emiten saham yang menghuni IDXTrans. 


Pemahaman atas kinerja dari masing-masing sektor saham tentu saja penting untuk dimiliki oleh investor pemula ataupun investor yang sudah lanjut. Pengaruh kondisi ekonomi makro dan mikro, serta kadang-kadang kondisi politik juga dapat mempengaruhi kinerja dari suatu sektor saham. Oleh karena itu, penting juga bagi sobat cuan untuk mengerti tentang 5 Sektor Saham Paling Berisiko 2023. Demikian dari cuanvestasi tentang sektor saham yang paling berisiko dan semoga dapat menambah wawasan kita dalam investasi dunia saham.

Posting Komentar

Posting Komentar